PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraih pertumbuhan aset 14,56% menjadi Rp 1,64 kuadriliun pada akhir September 2021 dibanding akhir Desember 2020 (year to date/ytd). Nilai tersebut menempatkan bank yang berkode BMRI itu sebagai bank badan usaha milik negara (BUMN) dengan aset terbesar sekaligus bank dengan aset terbesar di Indonesia.
Tumbuhnya aset Bank Mandiri seiring meningkatnya ekuitas sebesar 3,71% (ytd) menjadi Rp 196,15 triliun pada akhir kuartal III-2021. Selain itu, kewajibannya naik 16,26% (ytd) menjadi Rp 1,44 triliun pada akhir September 2021.
Sementara aset PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tumbuh 7,14% (ytd) menjadi Rp 1,62 kuadriliun pada akhir kuartal III-2021. Nilai tersebut menempatkan BRI sebagai bank dengan aset terbesar kedua. Diikuti oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk di posisi ketiga setelah asetnya tumbuh 3,15% (ytd) menjadi Rp 919,45 triliun di akhir September 2021. Kemudian, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk asetnya tumbuh 1,9% (ytd) menjadi Rp 368,06 triliun hingga akhir kuartal III tahun ini.
Aset Bank Mandiri meningkat lantaran penggabungan tiga bank Syariah dari anak usaha bank persero pada Februari lalu. Ketiga bank tersebut adalah PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank BNI Syariah (BNIS), dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Ketiga bank Syariah tersebut melakukan penggabungan (merger) menjadi entitas baru, yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk dengan kode perdagangan BRIS.
Entitas dari hasil merger tersebut (BRIS) kemudian menjadi anak usaha dari Bank Mandiri. Seperti diketahui, aset BRIS sebesar Rp 251 triliun di akhir kuartal III-2021. Hal ini yang membuat aset BMRI kembali mengalahkan aset BBRI.
(Baca: Bank Mandiri Cetak Laba Rp 19,2 Triliun hingga Kuartal III-2021)