Menurut data World Bank Group Finances, selama periode 2014-2022 Bank Dunia telah memberi utang ke pemerintah Indonesia sebesar US$15,67 miliar.
Jika dikonversikan ke rupiah, saat ini nilainya mencapai sekitar Rp235 triliun (kurs Rp15.000 per dolar AS).
Jumlah utang Indonesia ini merupakan yang paling besar dibanding negara-negara Asia Tenggara lain, yaitu Filipina, Myanmar, Kamboja, Laos, dan Timor Leste dengan rincian seperti terlihat pada grafik.
Sedangkan Singapura, Thailand, dan Malaysia tidak tercatat menerima pinjaman dari Bank Dunia selama periode 2014-2022.
Adapun saat ini Bank Dunia memproyeksikan Indonesia dan negara kawasan Asia Timur-Pasifik pada umumnya akan mengalami pertumbuhan ekonomi cukup baik.
"Meski ekonomi Tiongkok melambat pada paruh pertama tahun 2022, sebagian besar negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik pertumbuhan ekonominya diproyeksikan lebih tinggi dan inflasinya lebih rendah ketimbang negara lain di seluruh dunia," jelas Bank Dunia dalam laporan East Asia and the Pacific Economic Update edisi Oktober 2022.
Kendati demikian, Bank Dunia tetap mewanti-wanti akan adanya risiko. Faktor risiko itu di antaranya adalah perlambatan ekonomi global yang berpotensi menekan permintaan ekspor.
Kenaikan suku bunga di luar negeri juga berpotensi mendorong arus keluar modal serta melemahkan mata uang domestik, yang semuanya dapat meningkatkan beban pembayaran utang dan inflasi.
(Baca: Bank Dunia Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Stabil sampai 2023)