Bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis points (bps) ke kisaran 3%-3,25% pada September 2022.
"Indikator terbaru menunjukkan pertumbuhan moderat dalam pengeluaran dan produksi. Lapangan kerja masih tetap kuat dalam beberapa bulan terakhir dan tingkat pengangguran masih rendah," jelas The Fed dalam siaran persnya, Rabu (21/9/2022).
"Inflasi tetap tinggi, mencerminkan ketidakseimbangan penawaran dan permintaan sebagai dampak terjadinya pandemi, harga pangan dan energi yang tinggi, serta tekanan kenaikan harga yang lebih luas," lanjutnya.
The Fed juga menyatakan bahwa perang Rusia-Ukraina telah menciptakan tekanan tambahan pada inflasi serta membebani aktivitas perekonomian global.
"Komite berusaha untuk memaksimalkan penyerapan tenaga kerja dan menjaga inflasi di kisaran 2% dalam jangka panjang. Untuk mendukung tujuan ini, Komite memutuskan untuk menaikkan kisaran target suku bunga acuan federal," jelas The Fed.
Kenaikan suku bunga The Fed ini merupakan yang kelima kalinya terjadi secara beruntun dalam beberapa bulan belakangan. Jika diakumulasikan, The Fed telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 300 bps sepanjang Maret-September 2022.
Kebijakan agresif tersebut membuat suku bunga The Fed kini mencapai level tertinggi dalam 14 tahun terakhir, atau sejak Januari 2008 seperti terlihat pada grafik.
(Baca: The Fed Kembali Naikkan Suku Bunga pada Juli 2022)