Ekonomi Tiongkok Diramal Merosot, Apakah Berdampak ke RI?

Ekonomi & Makro
1
Adi Ahdiat 29/09/2022 11:40 WIB
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok (2021-2023)*
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Tiongkok merosot tahun ini. Proyeksinya tercatat dalam laporan East Asia and the Pacific Economic Update edisi Oktober 2022.

Di laporan tersebut, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok pada 2022 hanya mampu mencapai 2,8%, turun jauh dari tahun lalu.

Kemudian pada tahun 2023 pertumbuhan PDB Tiongkok diramal menguat lagi, meski levelnya masih relatif rendah seperti terlihat pada grafik.

"Dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 mungkin sudah berkurang di banyak negara, tetapi dampaknya masih signifikan di Tiongkok," jelas Bank Dunia dalam laporannya.

"Tiongkok terus melanjutkan pendekatan nol-Covid, melakukan tes massal dan pembatasan mobilitas untuk mengendalikan penularan penyakit. Pembatasan ini mengganggu rantai pasokan, produksi industri, penjualan domestik, dan ekspor," lanjutnya.

Untungnya, Bank Dunia menilai kinerja Tiongkok ini tidak berpengaruh signifikan bagi negara-negara tetangganya di kawasan Asia Timur dan Pasifik, termasuk Indonesia.

"Meski ekonomi Tiongkok melambat pada paruh pertama tahun 2022, sebagian besar negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik pertumbuhan ekonominya diproyeksikan lebih tinggi dan inflasinya lebih rendah ketimbang negara lain di seluruh dunia," jelas Bank Dunia.

Menurut Bank Dunia, sebagian besar negara Asia Timur dan Pasifik memiliki pertumbuhan ekonomi yang relatif kuat karena tiga alasan, yaitu tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi, permintaan ekspor yang masih berlanjut, serta kebijakan pengetatan moneter yang dilakukan masing-masing negara.

Kendati proyeksinya secara umum cukup baik, Bank Dunia tetap mewanti-wanti negara Asia Timur dan Pasifik terkait adanya risiko dari perlambatan ekonomi global, kebijakan moneter negara-negara besar lain, serta kebijakan domestik yang tidak tepat sasaran.

"Negara-negara Asia Timur dan Pasifik menghadapi berbagai masalah, baik yang sifatnya eksternal maupun masalah yang diciptakan sendiri," ungkap Bank Dunia.

(Baca: Bank Dunia Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Stabil sampai 2023)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua