Pemerintah berencana menarik peredaran bahan bakar gas LPG ukuran tabung 3 kilogram (kg). Sebagai gantinya, pemerintah akan membagikan paket kompor listrik tipe induksi secara gratis kepada masyarakat di beberapa daerah.
"PLN ditugaskan untuk melaksanakan piloting konversi kompor LPG 3 kg dengan kompor induksi tahun 2022 di Kota Solo, Jawa Tengah, dan Kabupaten Badung, Bali. Masing-masing sebanyak 1.000 keluarga penerima manfaat secara gratis," kata Plt. Dirjen Ketenagalistrikkan Dadan Kusdiana, seperti dilansir Katadata.co.id, Kamis (15/9/2022).
Dadan menjelaskan, nantinya masyarakat akan mendapatkan satu unit kompor induksi dengan dua tungku masak yang masing-masing berdaya 1.000 Watt. Ditambah dua unit perlengkapan masak berupa panci dan wajan yang disertai modul Internet of Things (IoT) untuk menyimpan data konsumsi energi listrik.
(Baca: Memasak Pakai Kompor Induksi dan LPG, Lebih Hemat Mana?)
Apakah Masyarakat Berminat Menggunakan Kompor Induksi?
Meski rencananya sudah diumumkan besar-besaran, sampai pertengahan September 2022 pemerintah belum menjelaskan seperti apa minat penggunaan kompor induksi di kalangan masyarakat.
Adapun isu ini pernah ditelaah sebelumnya oleh Rizda Noverita dan Dr Jacob Silas Mussry, dalam laporan riset berjudul Proposed PT PLN (Persero) Marketing Capability to Realize Induction Stove as A Preferable Option for LPG Substitution and Electrifying Lifestyle Growth (2020).
Menurut laporan tersebut, dari 131 orang yang disurvei, ada 63,35% yang berminat membeli kompor induksi di masa mendatang.
Di antara populasi peminat kompor induksi, sebanyak 58,6% tertarik membeli karena alasan ramah lingkungan, kemudian 59,5% tertarik karena penggunaannya yang mudah dan praktis.
Survei ini dilakukan pada April 2020 terhadap 131 orang responden yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, serta luar Jawa-Bali.
Responden berusia antara 24-55 tahun dan berlangganan daya listrik minimal 1.300 VA. Mayoritas responden memasak tiap hari menggunakan kompor LPG, dengan pengeluaran untuk bahan bakar memasak berkisar Rp30.000-Rp150.000 per bulan.
(Baca: Di India, Program Kompor Induksi Bikin Tagihan Listrik Melonjak)