Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Faisal Bin Farhan Al Saud, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/6/2022).
Dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi dan Menlu Arab Saudi membahas berbagai hal, mulai dari soal ibadah haji hingga soal ekonomi.
Arab Saudi merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia yang berada di kawasan Timur Tengah.
Berdasarkan data Comtrade, pada 2021 nilai perdagangan Indonesia-Arab Saudi mencapai US$5,55 miliar atau setara Rp79 triliun (dengan kurs Rp14.269 per dolar AS). Nilai ini meningkat 40,4% dibanding tahun 2020 yang hanya sebesar US$3,95 miliar.
Ekspor Indonesia ke Arab Saudi pada 2021 mencapai US$1,58 miliar. Namun, impor Indonesia dari Arab Saudi mencapai US$3,97 miliar. Alhasil, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit US$2,38 miliar atau setara Rp34 triliun.
Jika dirunut ke belakang, defisit neraca perdagangan dengan Arab Saudi ini selalu dialami Indonesia dalam 28 tahun terakhir, seperti terlihat pada grafik.
Defisit perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi terdalam mencapai US$4,7 miliar pada 2013. Adapun lebarnya defisit neraca perdagangan ini terjadi akibat besarnya impor minyak.
(Baca: Pekerja Migran Indonesia di Arab Saudi Sumbang Devisa Terbesar pada 2021)
Sepanjang periode Januari-April 2022, neraca perdagangan Indonesia-Arab Saudi juga mengalami defisit.
Berikut rincian perdagangan Indonesia-Arab Saudi periode Januari-April 2022:
- Total Perdagangan: US$2.566,14 juta
- Ekspor Indonesia: US$623,72 juta
- Impor Indonesia: US$1.942,2 juta
- Neraca Perdagangan Indonesia: minus US$1.318,69 juta
(Baca: Survei: Arab Saudi Negara Paling Disukai Masyarakat Indonesia)