Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor daging jenis lembu (sapi, kerbau, dan sejenisnya) seberat 183,18 ribu ton pada 2024. Volumenya turun 23,17% dari 2023 (year-on-year/yoy) yang sebanyak 238,43 ribu ton.
Pada 2024, Australia menjadi pemasok daging terbesar ke Indonesia, yakni mencapai 113,62 ribu ton atau setara 62,03% dari total impor daging sejenis lembu nasional.
Indonesia juga banyak mengimpor daging dari India seberat 40,89 ribu ton (22,32%); Amerika Serikat 11,45 ribu ton (6,25%); Brasil 10,43 ribu ton (5,69%); dan Selandia Baru 6,56 ribu ton (3,58%).
Sementara, impor daging gabungan dari negara-negara lainnya seberat 240 ribu atau 0,13% dari total impor daging nasional.
BPS juga mendata, impor daging lembu pada tahun lalu didominasi oleh jenis daging sapi tanpa tulang yang dibekukan (HS 02023000). Volumenya mencapai 143,67 ribu ton, atau 78,43% dari total impor daging.
Indonesia juga mengimpor daging lembu jenis potongan daging sapi dengan tulang lainnya yang dibekukan (HS 02022000) dengan porsi 19,91% dan jenis daging lainnya 1,66%.
(Baca: Indonesia Banyak Impor Daging Sapi Beku Dibanding Olahan, Ini Trennya)