Selama periode 7-23 Oktober 2023, perang Israel-Palestina telah menimbulkan sekitar 6.500 korban jiwa dan 22.400 korban luka dari kedua belah pihak.
Data ini dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dari Kementerian Kesehatan Gaza dan keterangan resmi pemerintah Israel.
(Baca: Warga Palestina Butuh Bantuan Rp4,6 Triliun, Mayoritas untuk Makan)
Sampai hari ke-17 perang, yakni Senin (23/10/2023), jumlah total korban jiwa Palestina sudah sekitar tiga kali lipat lebih banyak dari korban jiwa Israel.
"Jumlah total kematian warga Palestina di Gaza yang dilaporkan saat ini sudah melampaui 5.000 jiwa, sekitar 62% di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, menurut Kementerian Kesehatan Gaza," kata OCHA dalam laporannya, Senin (23/10/2023).
Jika dirinci lokasinya, mayoritas korban Palestina berada di Jalur Gaza dengan jumlah korban jiwa sekitar 5.087 orang dan korban luka 15.273 orang. Sementara di wilayah Tepi Barat korban jiwanya 95 orang dan korban luka 1.738 orang.
Kemudian korban jiwa dari pihak Israel berjumlah sekitar 1.402 orang dan korban luka 5.445 orang.
Selain angka-angka di atas, OCHA juga menyebut ada sekitar 1.500 warga Palestina di Gaza yang dilaporkan hilang, sekitar 800 orang di antaranya adalah anak-anak.
Orang-orang yang hilang itu diperkirakan terjebak atau meninggal tertimbun reruntuhan bangunan.
"Tim penyelamat, terutama dari Tim Pertahanan Sipil Palestina, sedang berjuang untuk melaksanakan misi mencari orang-orang yang hilang, di tengah serangan udara yang terus menerus, kurangnya pasokan bahan bakar untuk menjalankan kendaraan dan peralatan, serta koneksi jaringan seluler yang terbatas atau tidak ada sama sekali," kata OCHA.
(Baca: 13 Negara Beri Bantuan untuk Palestina, Totalnya Rp5 Triliun)