Perang Israel-Palestina yang meletus sejak 7 Oktober 2023 telah menimbulkan ribuan korban jiwa, puluhan ribu korban luka, dan sekitar 1,4 juta orang pengungsi.
Di tengah krisis kemanusiaan ini, daftar negara yang berkomitmen memberi bantuan untuk warga Palestina terus bertambah. Pengumuman bantuan terbaru datang dari pemerintah Norwegia dan Inggris.
(Baca: 17 Hari Perang, Korban Jiwa Palestina 3 Kali Lipat Israel)
Pada Minggu (22/10/2023), pemerintah Norwegia menyatakan akan memberi bantuan dengan nilai total 60 juta krona atau sekitar Rp86 miliar (asumsi kurs Rp1.434 per krona Norwegia).
"Kombinasi serangan udara Israel dan penutupan perbatasan telah menempatkan penduduk sipil Gaza dalam situasi yang mustahil. Mereka tidak punya tempat untuk melarikan diri," kata Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide, dilansir situs ReliefWeb, Minggu (22/10/2023).
"Seiring dengan peningkatan dukungan finansial, kami juga terus berupaya agar bahan bakar, air, makanan, dan obat-obatan bisa masuk ke Gaza," kata Eide.
Kemudian pada Senin (23/10/2023), pemerintah Inggris mengumumkan akan menambah bantuan senilai 20 juta poundsterling atau sekitar Rp382 miliar (asumsi kurs Rp19.141 per poundsterling).
Sebelumnya, Inggris sudah mengumumkan bantuan 10 juta poundsterling pada Senin pekan lalu (16/10/2023). Dengan begitu, total bantuan dari Inggris untuk warga Palestina menjadi 30 juta poundsterling atau sekitar Rp574 miliar.
"Saya menyadari bahwa rakyat Palestina sangat menderita. Terlalu banyak nyawa yang hilang dan krisis kemanusiaan semakin meningkat. Kita memerlukan aliran bantuan terus menerus, untuk membawa air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar yang sangat dibutuhkan," kata Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dalam siaran pers di situs resmi pemerintah Inggris, Senin (23/10/2023).
Negara lain yang mengumumkan bantuan serupa sejak awal perang Israel-Palestina meletus adalah Uni Emirat Arab, Yordania, Kuwait, Arab Saudi, Skotlandia, Uni Eropa, Islandia, Jepang, Irlandia, Amerika Serikat, dan Kanada.
Jika diakumulasikan, selama periode 8-23 Oktober 2023, setidaknya sudah ada 13 negara yang mengumumkan bantuan untuk Palestina, dengan nilai total bantuan sekitar Rp5,02 triliun.
Ada juga negara lain yang diberitakan mengirim bantuan, seperti Tiongkok, India, Pakistan, Bangladesh, Turki, Spanyol, dan Rwanda, namun nominalnya belum diumumkan secara rinci.
Adapun menurut laporan United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), pihak Israel telah membuka jalur perlintasan Rafah (perbatasan wilayah Gaza dan Mesir) sejak Sabtu (21/10/2023), sehingga pasokan bantuan yang sebelumnya tidak bisa masuk kini sudah bisa disalurkan ke Gaza.
Namun, pasokan bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza sangat dibatasi oleh pihak Israel.
"Pada 23 Oktober 2023 perlintasan Rafah-Mesir dibuka untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, memungkinkan masuknya 20 truk yang membawa makanan, air dan pasokan medis. Jumlah ini sekitar 4% dari rata-rata volume komoditas harian yang masuk ke Gaza sebelum perang," kata OCHA dalam laporannya, Senin (23/10/2023).
"Tak satu pun dari pengiriman bantuan tersebut mencakup bahan bakar yang sangat dibutuhkan untuk memasok listrik di rumah sakit serta fasilitas air," lanjutnya.
(Baca: Warga Palestina Butuh Bantuan Rp4,6 Triliun, Mayoritas untuk Makan)