BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi Meningkat pada Oktober 2021

Keuangan
1
Vika Azkiya Dihni 23/11/2021 10:06 WIB
Saldo Bersih Tertimbang (SBT) Berdasarkan Lapangan Usaha (September 2021-Oktober 2021)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Bank Indonesia (BI) mencatat terjadinya peningkatan pada kebutuhan pembiayaan korporasi pada Oktober 2021. Hal ini tecermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 16,7%, naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 11,1%.

Peningkatan kebutuhan pembiayaan disampaikan oleh responden pada beberapa sektor. SBT sektor perdagangan meningkat menjadi 3% pada Oktober 2021, sektor reparasi mobil dan motor naik menjadi 0,9%, sektor penyedia makanan dan minuman naik menjadi 0,6%, serta sektor kontruksi naik menjadi 0,5%.

Sebagian besar responden atau 79,8% beralasan kebutuhan pembiayaan meningkat untuk mendukung aktivitas operasional. Sementara itu 35,7% responden membayar kewajiban jatuh tempo. 27,1% responden mengatakan pembiayaan untuk mendukung pemulihan domestik, 12,4% responden untuk mendukung aktivitas investasi, dan 5,4% responden untuk tujuan lainnya.

Berdasarkan sumber utama pemenuhan pembiayaan, sebagian besar responden masih mengandalkan pembiayaan yang bersumber dari dana sendiri atau laba ditahan sebesar 55,8%. Sumber lainnya dari penambahan pinjaman ke perbankan sebesar 9,3%, pinjaman dari perusahaan induk, 7%, pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, 6,2%, penjualan aset tetap non-produktif 2,3%, serta sumber pembiayaan lainnya 17,1%.

Mayoritas atau 76% responden menyampaikan alasan pemilihan sumber pembiayaan terutama dipengaruhi oleh aspek kemudahan dan kecepatan perolehan dana. Sementara itu, sebanyak 12,4% responden beralasan karena optimalisasi fasilitas eksisting, 10,1% responden beralasan biaya (suku bunga) yang lebih murah, 3,1% responden beralasan menghindari risiko nilai tukar, 1,6% responden beralasan penurunan rating surat berharga perusahaan karena pandemi, dan 17,1% responden menyampaikan alasan lainnya.

(Baca: Tak Mau Berutang, Korporasi Pilih Pembiayaan dari Dana Sendiri)

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua