Perusahaan pemilik brand Blibli, yakni PT Global Digital Niaga Tbk, berencana menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 1-3 November 2022.
Perusahaan e-commerce milik Djarum Group ini menawarkan sekitar 17,77 miliar saham baru di kisaran harga Rp410-Rp460 per saham, dengan target perolehan dana IPO mencapai Rp8,17 triliun.
Seandainya target itu tercapai, dana IPO Blibli bakal masuk ke jajaran 5 besar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menurut data yang dihimpun Databoks, dana IPO terbesar sepanjang sejarah BEI diraih oleh PT Bukalapak Tbk (BUKA) pada 2021, yaitu senilai Rp21,9 triliun.
Di urutan selanjutnya ada PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan perolehan dana IPO seperti terlihat pada grafik.
Adapun Blibli berencana menggunakan sebagian besar dana IPO-nya untuk membayar utang ke bank. Setelah utang-utangnya lunas, dana IPO Blibli akan digunakan untuk modal kerja mulai dari penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, pembiayaan operasional, sampai pembaruan teknologi.
(Baca: Dana IPO Blibli untuk Bayar Utang, Berapa Besar Utangnya?)