Data Statista yang diolah DailySocial atau DS Innovate dalam laporan Startup Report 2023 menghimpun pendapatan dan proyeksi dari bisnis perangkat lunak atau software sebagai layanan (software as a service/SaaS) di Indonesia. Angkanya diprediksi terus meningkat hingga 2028.
Pada 2016, pendapatan dari bisnis SaaS menyentuh US$79,76 juta. Hanya berselang satu tahun, pendapatannya tembus US$120 juta pada 2017.
Angka pendapatan kemudian naik menjadi US$232 juta pada 2020. Data terakhir pada 2023 bahkan sudah menyentuh US$427,10 juta.
DS Innovate memproyeksikan pendapatan pada 2024 mencapai US$490,2 juta. Sementara pada 2028 diproyeksikan sebesar US$769,1 juta.
"Pendapatan diharapkan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR 2024-2028) sebesar 11,92%," tulis tim riset, dikutip pada Sabtu (9/11/2024).
DS Innovate juga memproyeksikan rata-rata pengeluaran per karyawan di pasar SaaS diproyeksikan mencapai US$3,41 pada 2024.
"Dengan fokus Indonesia pada transformasi digital, pasar SaaS akan berkembang," kata tim riset.
Tim riset juga membagikan strategi pengembangan ekspansi yang cepat. Menurutnya, perusahaan SaaS membutuhkan saluran distribusi yang dapat diandalkan.
"Bermitra dengan penyedia layanan telekomunikasi, mengingat jangkauan pelanggan dan infrastruktur operasional mereka yang luas, menjadi langkah strategis bagi para pemain SaaS," kata tim riset.
Data yang dihimpun memakai nilai tukar dan turut mengalkulasikan perang Rusia-Ukraina. Data diperbarui pada September 2023.
(Baca juga: Ini Sektor Startup dengan Kesepakatan Investasi Terbanyak di RI 2024)