Ekonomi Indonesia yang diukur menurut Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 tumbuh 1,55% menjadi Rp 1.446,5 triliun pada triwulan III-2021 dibanding triwulan II-2021 (quarter to quarter/q-to-q).
Pertumbuhan PDB (q-to-q) pada triwulan III-2021 melambat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan II-2021 yang mencapai 3,31% (q-to-q).
Ekspor barang dan jasa mencatat pertumbuhan tertinggi dari seluruh komponen pengeluaran, yakni sebesar 9,28% pada triwulan III-2021 (q-to-q). Dikuti komponen konsumsi pemerintah yang tumbuh 8,96% (q-to-q) serta Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 4,63% (q-to-q).
Sementara impor barang dan jasa yang merupakan pengurang dari PDB mengalami kontraksi sebesar 1,24% pada triwulan III-2021 (q-to-q). Angka tersebut merupakan yang terdalam dibandingkan dengan komponen lainnya.
Di atasnya terdapat komponen lembaga non profit rumah tangga (LNPRT) yang mengalami kontraksi 0,36% (q-toq) serta konsumsi rumah tangga yang juga mengalami pertumbuhan negatif 0,18% (q-to-q).
(baca: Perekonomian Kabupateng Tanjung Jabung Barat Terbesar di Jambi pada 2020)