Harga-harga komoditas yang mengalami tren penurunan sejak 2008 masih berlanjut pada 2015. Krisis finansial Amerika, krisis utang Eropa serta perlambatan ekonomi global 2015 membuat permintaan komoditas turun seiring melambatnya aktivitas industri dibeberapa negara.
Jatuhnya harga minyak sejak pertengahan 2014 yang diikuti digdayanya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang dunia memperparah kejatuhan harga komoditas. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global membuat aktivitas produksi manufaktur di negara-negara industri mengendur sehingga permintaan bahan baku juga turun. Ini yang membuat harga komoditas turun tajam periode 2015-2016.