Bank Dunia memproyeksikan rata-rata harga minyak mentah Brent pada 2025 bisa mencapai US$73 per barel.
Harganya turun 8,8% dibanding 2024 yang rata-ratanya diperkirakan US$80 per barel.
Proyeksi penurunan harga ini berlandaskan asumsi bahwa produksi minyak global pada 2025 akan tumbuh lebih tinggi ketimbang konsumsinya.
"Pasokan minyak global pada 2025 diperkirakan naik 2 juta barel per hari dibanding 2024, sedangkan konsumsi minyak global naik 1 juta barel per hari," kata Bank Dunia dalam laporan Commodity Markets Outlook edisi Oktober 2024.
Kendati begitu, Bank Dunia menyebut harga minyak bisa naik di luar perkiraan akibat konflik geopolitik.
"Perkiraan tadi tidak memperhitungkan eskalasi konflik yang sedang berlangsung. Setiap perluasan konflik yang signifikan di negara-negara penghasil minyak di Timur Tengah bisa menimbulkan risiko besar, yang mengarah pada kenaikan harga minyak yang tajam dan berkelanjutan," kata mereka.
"Risiko lain yang bisa menaikkan harga adalah jika produsen minyak Amerika Serikat tidak memenuhi target produksi, dan konsumsi minyak China lebih tinggi dari perkiraan," lanjutnya.
(Baca: Harga Minyak Dunia Turun pada Kuartal III 2024)