Menurut survei Snapcart, masyarakat Indonesia tetap memiliki pengeluaran untuk rekreasi atau liburan dalam 3-6 bulan terakhir, meskipun mereka merasa kondisi ekonomi sedang melemah.
Saat merasa ekonomi lemah, mayoritas atau 38% responden rata-rata menghabiskan kurang dari Rp250 ribu untuk keperluan hiburan tersebut.
Lalu 29% responden memiliki pengeluaran sekitar Rp250 ribu–Rp500 ribu. Disusul 18% yang menghabiskan Rp500 ribu–Rp1 juta; 11% mengeluarkan sekitar Rp1 juta–Rp3 juta; dan 8% menghabiskan lebih dari Rp3 juta untuk rekreasi atau liburan.
"Angka-angka ini menunjukkan bahwa, meskipun menghadapi kondisi ekonomi lemah, masyarakat Indonesia masih mencari cara untuk beristirahat dan berekreasi," tulis Snapcart dalam laporan Life Priorities: Part 2.
Survei ini juga menemukan, sebagian besar responden mengalokasikan dana rekreasi atau liburan untuk melarikan diri dari stres dan tekanan sehari-hari, hal ini dinyatakan oleh 39% responden.
Ada pula yang tetap berlibur di tengah kondisi ekonomi lemah untuk meningkatkan mood dan produktivitas (27%), atau sudah menjadi tradisi keluarga (9%).
Snapcart melakukan survei ini secara online pada Mei 2025 terhadap 1.993 responden yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
(Baca: Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Raja Ampat Naik Signifikan sampai 2024)