Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai penyaluran kredit dari Bank Perekonomian Rakyat (BPR) secara nasional mencapai Rp147,13 triliun hingga Oktober 2024.
Kredit terbesar mengucur ke sektor bukan lapangan usaha (BLU) lainnya, dengan nilai Rp44,01 triliiun (29,92% dari total kredit).
Berikutnya ada sektor perdagangan besar dan eceran yang menerima kredit dari BPR Rp28,65 triliun (19,47%), dan BLU rumah tangga Rp20,64 triliun (14,03%).
Sementara kredit terkecil disalurkan ke sektor usaha yang belum jelas batasannya, yaitu hanya Rp10,6 miliar (0,01%), diikuti jasa perorangan yang melayani rumah tangga Rp169,79 miliar (0,12%), dan lapangan usaha listrik, gas, air Rp223,27 miliar (01,15%).
Jika dilihat dari penggunaannya, penyaluran kredit BPR terbesar digunakan untuk pembiayaan modal kerja dengan nilai Rp69,91 triliun (47,52%).
Kemudian kredit konsumsi Rp64,65 triliun (43,94%), dan kredit investasi Rp12,56 triliun (8,54%).
(Baca: 10 Provinsi dengan Kredit Macet BPR Tertinggi Nasional Juni 2024)