Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total kredit macet atau non-performing loan (NPL) yang terhimpun dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mencapai Rp16,46 triliun pada Juni 2024.
Nilai NPL BPR itu naik 0,58% dari Mei 2024 yang sebesar Rp16,36 triliun.
Berdasarkan provinsinya, Jawa Tengah mengantongi pinjaman bermasalah BPR terbesar ini, yakni Rp5,35 triliun pada Juni 2024. Nilai itu meningkat dari Mei 2024 yang mencapai Rp5,27 triliun.
Kedua adalah Jawa Barat dengan nilai NPL Rp2,23 triliun pada Juni 2024. Sama seperti Jawa Tengah, nilai NPL Jawa Barat mengalami kenaikan dari Mei 2024 yang sebesar Rp2,20 triliun.
Ketiga adalah Bali dengan NPL BPR sebesar Rp1,94 triliun pada Juni 2024. Nilai ini mengalami penurunan dari Mei 2024 yang sempat sentuh Rp2,04 triliun.
Keempat ada Jawa Timur dengan nilai pinjaman macet Rp1,82 triliun pada Juni 2024. Nilai ini naik dari Mei 2024 yang sebesar Rp1,80 triliun.
Di luar empat besar tersebut, nilai NPL BPR di bawah Rp1 triliun. Provinsi lain yang masuk daftar 10 besar ini di antaranya Yogyakarta, Banten, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Papua Barat, dan Lampung.
Sementara NPL BPR terendah yakni Gorontalo Rp1 miliar, Sulawesi Barat Rp2 miliar, dan Maluku Barat serta Aceh masing-masing Rp4 miliar.
OJK menyampaikan usaha BPR meliputi penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; memberikan kredit; menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah,sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain.
Berikut 10 provinsi dengan nilai kredit macet/NPL tertinggi se-Indonesia pada Juni 2024:
- Jawa Tengah Rp5,35 triliun
- Jawa Barat Rp2,23 triliun
- Bali Rp1,94 triliun
- Jawa Timur Rp1,82 triliun
- DI Yogyakarta Rp843 miliar
- Banten Rp649 miliar
- DKI Jakarta Rp574 miliar
- Kepulauan Riau Rp534 miliar
- Papua Barat Rp326 miliar
- Lampung Rp310 miliar.
(Baca juga: Rasio Kredit Macet Bank Umum Turun Jadi 2,26% pada Juni 2024)