Realisasi Belanja APBD April 2023 Melambat di Banyak Sektor, Apa Penyebabnya?

Ekonomi & Makro
1
Erlina F. Santika 23/05/2023 16:23 WIB
Realisasi Belanja APBD Berdasarkan Jenis dan Fungsi (April 2022 dan April 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Sri Mulyani, Menteri Keuangan, menjelaskan bahwa realisasi belanja melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) April 2023 melemah dibandingkan tahun sebelumnya.

Secara total, realisasi belanja APBD menyentuh Rp219,44 triliun. Angka ini mencakup 20,3% dari APBD.

Capaian itu sebenarnya menurun 5,56% secara tahunan (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp232,36 triliun pada April 2022. Angka ini mencakup 22,9% terhadap APBD.

Realisasi belanja dibagi berdasarkan dua kategori. Pertama, belanja berdasarkan jenis. Dalam kategori ini, semua realisasi berada di zona merah alias melemah.

Belanja pegawai mencapai Rp108,82 triliun pada April 2023, turun 3,29% (yoy) yang sebesar Rp112,52 triliun pada April 2022. Penurunan terjadi karena pelambatan serapan pembayaran tambahan penghasilan ASN, belanja penerimaan lainnya Koofisien Dasar Hijau (KDH) dan DPRD, serta belanja pegawai untuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Selain itu, belanja barang dan jasa mencapai Rp54,9 triliun pada 2023 atau turun 7,45% (yoy) yang saat itu mencapai Rp59,31 triliun.

"Ini disebabkan oleh pelambatan serapan belanja jasa, belanja barang dan jasa BOS dan belanja barang dan jasa BLUD," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (22/5/2023).

(Baca juga: Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Meningkat pada April 2023, Ini Komponen Pengeluarannya)

Ada juga belanja modal yang mencapai Rp10,77 triliun pada April 2023, menurun 12,71% (yoy) yang bisa menyentuh Rp12,34 triiliun pada April 2022.

Penurunan itu terjadi karena pelambatan serapan belanja modal jalan dan jembatan, bangunan gedung, bangunan air, alat kedokteran dan kesehatan, serta peralatan dan mesin.

Belanja lainnya dalam kategori ini mencapai Rp44,96 triliun, turun 6,71% (yoy) yang mencapai Rp48,19 triliun.

Kategori kedua, belanja berdasarkan fungsi. Dalam kategori ini, belanja ekonomi mencapai Rp24,38 triliun pada April 2023, turun 9,68% dari April 2022 yang mencapai Rp26,99 triliun.

Selain itu ada kesehatan, sebesar Rp33,75 triliun pada April 2023, turun 10,76% (yoy) yang sebelumnya Rp37,82 triliun pada April 2022.

Dari seluruh kategori fungsi yang memerah, hanya belanja perlindungan sosial (perlinsos) yang menghijau. Realisasinya mencapai Rp2,58 triliun, naik tipis 1,45% (yoy) dari Rp2,54 triliun pada April 2022.

"Realisasi belanja fungsi perlinsos tumbuh 1,45%, namun fungsi ekonomi dan kesehatan lebih lambat dibandingkan tahun lalu. Ini sejalan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi dan terkendalinya kasus Covid-19," kata Sri Mulyani.

(Baca juga: Pendapatan Negara Tembus Rp1 Kuadriliun pada April 2023, Surplus Rp234,7 Triliun)

Data Populer
Lihat Semua