Realisasi belanja pemerintah pusat (BPP) terus meningkat selama April 2019-2023. Tercatat, realisasi belanja mencapai Rp522,7 triliun pada April 2023, tumbuh 2,9% dari periode tahun lalu (year-on-year/yoy).
Adapun komponen pengeluarannya, sebanyak Rp257,7 triliun atau 25,7% dari pagu anggaran dimanfaatkan untuk belanja kementerian/lembaga (KL).
Rincian belanja KL yakni penyaluran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Program Indonesia Pintar (PIP); Program Keluarga Harapan (PKH) dan kartu sembako; Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN); bantuan bencana; pembangunan bendungan; jaringan irigasi; pengadaan peralatan/mesin; pemeliharaan jalan; dan pembayaran THR ASN.
Sementara komponen lainnya, sebesar Rp265 triliun atau 21,3% dari pagu anggaran dipakai untuk belanja non-KL. Rinciannya, untuk pembayaran manfaat pensiun; pembayaran bunga utang; dan penyaluran subsidi.
Belanja April 2023 tergolong cukup tinggi dibandingkan April 2022 yang sebesar Rp508 triliun.
Angka tersebut juga lebih tinggi dari April 2020 dan April 2021 yang masing-masing sebesar Rp382,5 triliun dan Rp489,8 triliun. Tahun-tahun tersebut adalah masa penanggulangan pandemi Covid-19.
BPP masuk dalam komponen belanja negara APBN. Selain BPP, komponen lainnya adalah transfer ke daerah (TKD) yang terealisasikan sebesar Rp243,1 triliun pada April 2023. Adapun total belanja negara mencapai Rp765,8 triiun pada April 2023.
(Baca juga: Pendapatan Negara Tembus Rp1 Kuadriliun pada April 2023, Surplus Rp234,7 Triliun)