Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia tahun ini melonjak dibanding tahun lalu.
Menurut laporan Kementerian Keuangan, pada 2023 APBN didesain mengalami defisit Rp479,9 triliun. Namun, realisasi defisitnya per 30 November 2023 hanya Rp49,6 triliun, setara 0,24% dari produk domestik bruto (PDB).
Kemudian tahun ini APBN didesain mengalami defisit Rp522,8 triliun, dan realisasi defisitnya per 30 November 2024 sudah mencapai Rp401,8 triliun, setara 1,81% dari PDB.
Jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, realisasi defisit APBN per 30 November 2024 sekitar 8 kali lipat lebih besar.
Melebarnya defisit APBN tahun ini dipengaruhi belanja pemerintah yang naik signifikan, sedangkan pendapatannya hanya bertambah sedikit.
Realisasi pendapatan negara selama Januari-November 2024 mencapai Rp2.492,7 triliun, tumbuh 1,3% dibanding periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Di sisi lain, realisasi belanja negara sampai November 2024 naik 15,3% (yoy) menjadi Rp2.894,5 triliun.
(Baca: Utang Pemerintah untuk Biayai APBN Naik 40% pada 2025)