Mayoritas penduduk global menilai kondisi ekonomi pada 2023 bakal lebih berat dari tahun ini.
Menurut hasil survei Ipsos, secara rata-rata 73% responden di seluruh negara yang disurvei merasa harga utilitas seperti listrik dan gas bakal naik lagi pada tahun depan.
Lebih dari separuh responden di seluruh negara yang disurvei juga menilai harga bahan makanan, pengeluaran rumah tangga, dan bahan bakar kendaraan bakal kian mahal dengan rincian persentase seperti terlihat pada grafik.
Kemudian 69% merasa inflasi pada 2023 bakal lebih tinggi dibanding saat ini, 63% memprediksi suku bunga bank bakal terus naik, 61% merasa pengangguran akan bertambah, dan 55% menilai beban pajak mereka akan meningkat pada tahun depan.
"Inflasi dipersepsikan sebagai masalah global. Mayoritas responden menilai masalah ini terutama disebabkan situasi ekonomi global (74%) dan invasi Rusia ke Ukraina (70%)," kata Ipsos dalam siaran persnya, Selasa (29/11/2022).
"Ada banyak pula responden yang merasa inflasi dipengaruhi oleh suku bunga (68%) dan kebijakan pemerintah lokal (68%)," lanjutnya.
Survei Ipsos juga menemukan sekitar 1 dari 3 orang responden (32%) merasa standar hidupnya akan menurun pada 2023. Pesimisme ini paling banyak dimiliki kelompok responden dari Turki, Hungaria, Polandia, Belgia, dan Inggris.
Survei ini melibatkan 24.471 responden yang tersebar di 36 negara di kawasan Amerika, Eropa, Afrika, dan Asia, termasuk Indonesia. Responden berusia antara 18-74 tahun saat survei dilakukan selama periode 21 Oktober-4 November 2022.
(Baca: 5 Isu Ekonomi yang Paling Dicemaskan Warga Dunia)