Laporan Bank Dunia yang berjudul “Mewujudkan Potensi Perkotaan Indonesia” menunjukkan, rasio gini di daerah perkotaan Indonesia sebesar 0,41. Angka tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan negara sebaya lainnya, seperti Malaysia (0,39), India (0,38), Thailand (0,36), dan Tiongkok (0,34). Bank Dunia juga mencatat, rasio gini tertinggi terdapat di Bandung, Yogyakarta, Surakarta, dan Malang.
Rasio gini (gini ratio) adalah indikator yang digunakan untuk mengukur ketimpangan pengeluaran penduduk. Rasio gini berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan sempurna). Jika rasio gini semakin mendekati angka 1, ketimpangan di wilayah tersebut semakin tinggi. Sebaliknya jika angkanya semakin mendekati nol, berarti pemerataannya semakin baik.
Untuk daerah perdesaan, Indonesia mencatat rasio gini sebesar 0,33 atau lebih rendah dibandingkan rasio gini di perkotaan. Rasio gini perdesaan di Indonesia berada di urutan kedua di Asia bersama dengan Thailand. Ketimpangan tertinggi di perdesaan berada di Tiongkok dan Malaysia sebesar 0,36. Adapun ketimpangan terendah terdapat di India sebesar 0,29.
(Baca Databoks: Inilah Provinsi dengan Ketimpangan Tertinggi)