Riset UBS Global berjudul Global Wealth Report 2024 menunjukkan, Indonesia masuk dalam daftar negara dengan kenaikan indeks ketimpangan kekayaan tertinggi sepanjang 2008-2023.
Persentase kenaikannya mencapai 15,1% selama 15 tahun terakhir. Ini menempatkan Indonesia di posisi ketujuh global dengan kenaikan indeks kesenjangan tertinggi.
Adapun indeks ketimpangan kekayaan Indonesia yang diukur dengan rasio Gini oleh UBS mencapai 59 poin pada 2008. Skornya naik menjadi 68 pada 2023. Semakin tinggi skor indeks, semakin tinggi ketimpangan kekayaan yang terjadi di negara yang diteliti.
(Baca juga: Negara dengan Ketimpangan Tertinggi Global 2023, Ada Indonesia)
Sementara posisi pertama ditempati oleh Singapura dengan persentase perubahan hingga 22,9%.
UBS pun memberi penjelasan bahwa tingginya persentase kenaikan ketimpangan itu tak menjadikan Singapura terlihat lebih buruk daripada negara lainnya, misalnya Hong Kong SAR dengan ketimpangan telah turun hampir 6%.
"Belum tentu. Faktanya, ketimpangan akan lebih baik jika digabungkan dengan tingkat kekayaan absolut untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang profil kekayaan masyarakat," tulis UBS yang dikutip pada Kamis (19/9/2024).
Tertinggi kedua adalah Finlandia sebesar 21%. Adapun skor indeks ketimpangannya sebesar 53 pada 2008 dan 64 pada 2023.
Ketiga ada Spanyol dengan proporsi 19,8%. Skor indeks ketimpangan di Spanyol mencapai 47 pada 2008 dan 57 pada 2023.
Sisanya ada Afrika Selatan, India, hingga Denmark.
Sementara negara dengan penurunan indeks ketimpangan kekayaan tertinggi adalah Korea Selatan (-8,1%); Hong Kong (-5,9%); dan Jerman (-5,4%).
Berikut 10 negara dengan kenaikan indeks ketimpangan kekayaan tertinggi selama 2008-2023:
- Singapura 22,9%
- Finlandia 21%
- Spanyol 19,8%
- Afrika Selatan 17,7%
- Brasil 16,8%
- India 16,2%
- Indonesia 15,1%
- Italia 14,9%
- Qatar 12,5%
- Denmark 11,3%.
(Baca juga: Pangsa Kekayaan Negara Berkembang Terus Meningkat)