Indonesia memiliki utang luar negeri paling besar di antara negara berpendapatan menengah-bawah Asia Tenggara.
Hal ini tercatat dalam laporan International Debt Report 2022 yang dirilis Bank Dunia, Selasa (6/12/2022).
Menurut laporan tersebut, pada 2021 Indonesia memiliki total utang luar negeri sebanyak US$416,47 miliar, jauh melampaui utang negara-negara tetangga seperti terlihat pada grafik.
Utang luar negeri (external debt stocks) dalam laporan ini mencakup seluruh utang lembaga pemerintah, bank sentral, bank pembangunan, badan usaha milik negara (BUMN), serta utang perusahaan swasta, baik utang jangka panjang maupun jangka pendek.
(Baca: 10 Negara yang Warganya Paling Banyak Utang, Ada Indonesia?)
Bank Dunia juga melaporkan, utang luar negeri kelompok negara menengah-bawah di seluruh dunia totalnya mencapai US$9 triliun pada 2021, meningkat 5,6% dibanding 2020.
Peningkatan utang secara global itu dinilai bakal berdampak pada naiknya risiko krisis utang di negara-negara berkembang. Apalagi sepanjang 2022 suku bunga bank sentral di banyak negara melambung tinggi akibat terdampak perang Rusia-Ukraina dan gelombang inflasi.
"Krisis utang yang dihadapi negara-negara berkembang semakin intensif. Perlu ada pendekatan komprehensif untuk mengurangi utang, meningkatkan transparansi, dan mempercepat restrukturisasi utang," kata Presiden Bank Dunia David Malpass dalam siaran persnya, Selasa (6/12/2022).
"Tanpa adanya pendekatan tersebut, banyak negara akan menghadapi krisis fiskal dan ketidakstabilan politik, sehingga jutaan orang jatuh miskin," lanjutnya.
(Baca: IMF: Makin Banyak Negara Tertekan Utang pada 2022)
Sedikit titik cerahnya, menurut laporan Bank Indonesia (BI), utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Oktober 2022 sudah turun dan berada di posisi US$390,2 miliar.
"Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) maupun sektor swasta," kata BI dalam siaran persnya, Kamis (15/12/2022).
"Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. ULN Indonesia pada Oktober 2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 29,6%, menurun dibanding rasio bulan sebelumnya 30,1%," kata BI.
"Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,1% dari total ULN," lanjutnya.
(Baca: 10 Negara Pemberi Utang Terbesar RI, Siapa Teratas?)