Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produk domestik bruto (PDB) sektor transportasi dan pergudangan atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp208,52 triliun pada kuartal I 2022.
Sedangkan berdasarkan PDB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010, sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 15,79% pada kuartal I 2022 dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Meredanya penularan Covid-19, yang terjadi seiring dengan masifnya program vaksinasi dari pemerintah, membuat mobilitas masyarakat meningkat. Hal ini berdampak pada tumbuhnya penumpang moda transportasi, baik darat, udara, maupun penyeberangan.
Industri angkutan udara memimpin pertumbuhan PDB di sektor transportasi, yakni tumbuh 53,2% (yoy) pada kuartal I 2022, mengindikasikan mulai adanya pemulihan dari tahun sebelumnya.
(Baca: Subsektor Angkutan Udara Masih Terkontraksi 8,01% pada 2021)
Kemudian pada kuartal I 2022 angkutan rel tumbuh 43,2% (yoy), angkutan sungai danau dan penyeberangan tumbuh 41,9% (yoy).
Demikian pula pergudangan dan jasa penunjang angkutan tumbuh 40,94% (yoy), serta angkutan darat tumbuh 6,87% (yoy).
Namun, moda transportasi laut masih terkontraksi di kuartal pertama tahun ini, yakni turun 0,11% (yoy).
Berikut rincian besaran PDB sektor transportasi dan pergudangan beserta subsektornya pada kuartal I 2022:
1. Transportasi dan Pergudangan: Rp208,52 triliun
- Angkutan Darat: Rp107,43 triliun
- Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir: Rp45,45 triliun
- Angkutan Udara: Rp35,59 triliun
- Angkutan Laut: Rp12,21 triliun
- Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan: Rp5,37 triliun
- Angkutan Rel: Rp2,46 triliun
(Baca Juga: Industri Alat Angkutan Pimpin Pertumbuhan Sektor Nonmigas per Kuartal I 2022)