Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk domestik bruto (PDB) sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 15,79% pada kuartal I 2022 dibandingkan dengan kuartal I 2021 (year on year/yoy).
Pertumbuhan tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan sektor lainnya seperti terlihat pada grafik.
Sektor yang mencatat pertumbuhan tertinggi berikutnya adalah jasa lainnya, yakni sebesar 8,24% (yoy). Diikuti sektor informasi dan komunikasi tumbuh 7,14% (yoy), sektor pengadaan listrik dan gas 7,04% (yoy), dan sektor akomodasi dan makan minum tumbuh 6,56% (yoy).
Ada pula sektor jasa perusahaan yang tumbuh 5,96% (yoy) pada kuartal I 2022. Kemudian sektor perdagangan besar dan eceran tumbuh 5,71% (yoy), industri pengolahan tumbuh 5,07% (yoy), dan sektor konstruksi tumbuh 4,83% (yoy).
Berikutnya, sektor kesehatan dan kegiatan sosial tumbuh 4,38% (yoy), sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 3,82% (yoy), sektor real estat tumbuh 3,78% (yoy), sektor jasa keuangan dan asuransi tumbuh 1,64% (yoy), sektor pengadaan air tumbuh 1,29% (yoy), dan sektor pertanian tumbuh 1,16% (yoy).
Sedangkan sektor jasa pendidikan mengalami kontraksi 1,7% (yoy), demikian pula sektor administrasi pemerintahan juga terkontraksi 1,45% (yoy).
Perekonomian Indonesia menurut PDB atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp4,15 kuadriliun pada kuartal I 2022. Sementara PDB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01% (yoy) pada kuartal I 2022.
(Baca Juga: IMF Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Stabil di Level 5% Hingga 2027)