Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, menunjukkan fluktuasi yang menarik dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2024, tercatat pengeluaran sebesar Rp223.275 per kapita per bulan. Angka ini mengalami penurunan signifikan sebesar 22,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Lamandau mengalami peningkatan dari tahun 2018 hingga 2023. Dimana tahun 2023 menjadi tahun dengan pengeluaran tertinggi yaitu sebesar Rp289.723. Namun, pada tahun 2024 terjadi penurunan yang cukup besar, mengembalikan angka pengeluaran ke level yang mendekati tahun 2021.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sumatera Barat 2015 - 2024)
Meskipun terjadi penurunan di tahun 2024, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi tetap menjadi bagian penting dari pengeluaran masyarakat Kabupaten Lamandau. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa adalah Rp338.188. Sementara pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi mencapai Rp223.275. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan dan minuman jadi memiliki kontribusi yang cukup besar dalam pengeluaran bulanan masyarakat.
Dalam perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Kalimantan Tengah, Kabupaten Lamandau berada di peringkat ke-5 dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024. Kota Palangkaraya menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran sebesar Rp300.357. Diikuti oleh Kabupaten Kota Waringin Barat, Kabupaten Kota Waringin Timur, dan Kabupaten Sukamara. Secara nasional, Kabupaten Lamandau berada di peringkat ke-167.
Beberapa kabupaten/kota lain di Kalimantan Tengah menunjukkan perbandingan yang menarik. Kota Palangkaraya, dengan pengeluaran tertinggi, mengalami penurunan sebesar 3,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Kota Waringin Barat dan Kabupaten Kota Waringin Timur justru mengalami pertumbuhan positif, masing-masing sebesar 11% dan 13,4%. Kabupaten Sukamara mengalami penurunan sebesar 5,7%. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
(Baca: PDRB ADHK Sektor Real Estat di Bali | 2024)
Kota Palangkaraya
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Palangkaraya mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.092.813 pada tahun 2024. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 6,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan besaran tersebut, Kota Palangkaraya menduduki peringkat pertama se-Kalimantan Tengah dalam kategori ini. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Palangkaraya memiliki alokasi pengeluaran yang signifikan untuk kebutuhan selain makanan.
Kabupaten Lamandau
Kabupaten Lamandau menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp1.055.836 pada tahun 2024. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya dengan pertumbuhan 0,2%. Meski demikian, Kabupaten Lamandau menduduki peringkat pertama se-Kalimantan Tengah untuk kategori ini. Ini menandakan bahwa konsumsi makanan masih menjadi prioritas utama bagi masyarakat Lamandau. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Kabupaten Kota Waringin Barat
Pada tahun 2024, Kabupaten Kota Waringin Barat mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp1.852.161. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 7,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Kota Waringin Barat menduduki peringkat ketiga se-Kalimantan Tengah dalam kategori ini. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan dan kemampuan konsumsi masyarakat di Kabupaten Kota Waringin Barat.
Kabupaten Sukamara
Kabupaten Sukamara mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp824.909 pada tahun 2024. Angka ini mengalami penurunan sebesar 8,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, Kabupaten Sukamara tetap menduduki peringkat kelima se-Kalimantan Tengah dalam kategori ini. Penurunan ini mungkin disebabkan oleh perubahan prioritas konsumsi atau faktor ekonomi lainnya yang mempengaruhi daya beli masyarakat.