Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) sektor Real Estat Provinsi Bali pada tahun 2024 mencapai Rp 7.89 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 1.73% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan PDRB ADHK sektor Real Estat Bali pada tahun 2024 ini sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan lima tahun terakhir (2019-2023) yang sebesar 2.94%. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan tiga tahun terakhir (2021-2023) yang sebesar 1.7%, pertumbuhan pada tahun 2024 ini sedikit lebih baik. Kenaikan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2019 dengan pertumbuhan sebesar 5.87%, sementara kenaikan terendah terjadi pada tahun 2021 dengan pertumbuhan sebesar 0.5%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Jeneponto | 2004 - 2024)
Secara umum, PDRB ADHK sektor Real Estat Bali cenderung fluktuatif dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2021, terjadi perlambatan pertumbuhan yang signifikan, namun kemudian kembali meningkat pada tahun 2022 dan 2023, meski tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya. Pertumbuhan pada tahun 2024 sebesar 1.73% menunjukkan pemulihan yang masih berlanjut setelah pandemi.
Di antara provinsi-provinsi di Nusa Tenggara dan Bali, Bali menempati peringkat pertama dalam kontribusi PDRB ADHK sektor Real Estat pada tahun 2024. Secara nasional, Bali menempati peringkat ke-11.
Berdasarkan data historis, kenaikan tertinggi PDRB ADHK sektor Real Estat Bali terjadi pada tahun 2014 dengan nilai Rp 5.89 triliun. Kenaikan terendah terjadi pada tahun 2021 dengan nilai Rp 7.50 triliun.
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan menempati peringkat ke-2 di Pulau Sumatera dengan nilai PDRB ADHK Sektor Real Estat mencapai Rp 12.82 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 8.17%. Pertumbuhan ini menjadi yang tertinggi di antara provinsi-provinsi yang dibandingkan.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Aneka Barang dan Jasa Kab. Wonogiri | 2024)
DI Yogyakarta
DI Yogyakarta menempati peringkat ke-6 di Pulau Jawa dengan nilai PDRB ADHK Sektor Real Estat mencapai Rp 8.48 triliun. Pertumbuhannya tercatat sebesar 4.07%.
Lampung
Provinsi Lampung menempati peringkat ke-3 di Pulau Sumatera dengan nilai PDRB ADHK Sektor Real Estat sebesar Rp 8.26 triliun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 6.76%.
Aceh
Provinsi Aceh menempati peringkat ke-4 di Pulau Sumatera dengan nilai PDRB ADHK Sektor Real Estat sebesar Rp 6.32 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 3.54%.
Riau
Provinsi Riau menempati peringkat ke-5 di Pulau Sumatera dengan nilai PDRB ADHK Sektor Real Estat mencapai Rp 5.51 triliun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 3.85%.
Kalimantan Barat
Kalimantan Barat menduduki peringkat pertama di Pulau Kalimantan dengan nilai PDRB ADHK Sektor Real Estat sebesar Rp 4.89 triliun, mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 9% di antara provinsi-provinsi Kalimantan.