Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Raja Ampat, pada 2024 mencapai Rp4,1 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 0,41% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp4,15 juta .
Meskipun demikian menurut data historisnya, dibandingkan dengan masa setelah pandemi covid, pertumbuhan di wilayah ini terlihat tidak lebih baik karena mencatatkan pertumbuhan yang lebih rendah.
(Baca: Garis Kemiskinan di Riau | 2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 70.810 jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp58.576 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 197.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertambangan dan penggalian menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertambangan dan penggalian. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp1,49 jutajuta. PDRB ini pertumbuhan negatif -4,79%.
Selanjutnya di posisi kedua adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh 1,93% menjadi Rp1,04 jutajuta, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib diurutan ketiga dengan PDRB Rp652,59 ribujuta (11,15%).
(Baca: PDRB ADHB per Kapita di Kalimantan Tengah | 2024)
Terakhir, PDRB di Kabupaten Raja Ampat, untuk urutan lima besar adalah perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan nilai Rp249,68 ribujuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 11,1% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp209,96 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Raja Ampat pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Raja Ampat ini adalah sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi mencapai 46,58%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor konstruksi, dan sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Informasi dan Komunikasi,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.