Sampah email atau spam kerap diterima para pengguna. Sisi kelamnya, tak sedikit spam dijadikan wadah penyebaran malware yang dapat membahayakan keamanan penggunanya.
AwanPintar.id, sebuah cloud security engine asal Indonesia, mencatat lima negara teratas di dunia yang paling banyak mengirimkan spam email ke pengguna Tanah Air sepanjang paruh pertama 2023.
Tiongkok tercatat sebagai negara yang paling banyak melakukan serangan spam email ke Indonesia, yaitu 31,26% dari total serangan spam.
Lalu disusul oleh Makedonia Utara dan India yang mengirimkan spam dengan persentase masing-masing sebesar 20,47% dan 18,15%.
Bahkan, Indonesia juga tercatat sebagai negara kelima yang mengirim spam email sebanyak 6,29% ke penggunanya sendiri.
Sebagai catatan, AwanPintar.id mengatakan bahwa serangan domestik ini bisa saja dilakukan melalui akun-akun yang disusupi atau server yang telah dikuasai dari luar Indonesia.
"(Ancaman) yang paling umum dalam spam email adalah phising, kejahatan digital yang menargetkan informasi atau data sensitif korban melalui email, unggahan media sosial, atau pesan teks," tulis AwanPintar.id dalam laporannya.
AwanPintar.id mengatakan, pelaku phising biasanya menampakkan diri sebagai pihak atau institusi yang berwenang.
Kemudian pelaku menyisipkan tautan di dalam narasi yang disebarkan dan menggiring korban untuk mengklik tautan tersebut.
"Data yang menjadi sasaran phising adalah data pribadi (nama, usia, alamat), data akun (username dan password), dan data finansial (informasi kartu kredit atau rekening bank)," kata AwanPintar.id.
AwanPintar.id mengoleksi data tersebut berdasarkan sensor-sensor yang tersebar ke seluruh penjuru Indonesia. Serangan tersebut bukan hanya mengenali asal serangan, tetapi juga mampu mengetahui jenis serangan yang dilakukan.
(Baca juga: Ini Sektor yang Paling Berisiko Terkena Phishing Melalui Email)