Berdasarkan laporan Ancaman Digital di Indonesia Semester I 2023 yang dirilis oleh AwanPintar.id, Indonesia menduduki peringkat ke-11 dunia sebagai kontributor serangan siber terbanyak. Serangan ini diukur melalui alamat protokol internet (IP adress) yang digunakan untuk menyerang.
"AwanPintar.id mencatat Indonesia masuk dalam peringkat 11 dari negara penyerang. Ini berarti alamat IP Indonesia digunakan secara aktif untuk melakukan serangan ke sesama server di Indonesia," tulis AwanPintar.id dalam laporannya.
Dalam laporan tersebut, diungkap pula lima wilayah di Indonesia yang menjadi kontributor serangan siber terbanyak.
Kelima daerah ini diisi oleh daerah di wilayah Jabodetabek. AwanPintar.d menyebut, lima daerah ini dinilai memiliki infrastruktur dan ekosistem digital terbaik nasional dalam Indeks Masyarakat Digital dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 2022.
DKI Jakarta tercatat sebagai wilayah dengan sumber serangan siber terbanyak, dengan 11,2 juta serangan selama paruh pertama 2023.
Peringkat kedua disusul oleh Depok, dengan total 2,4 juta serangan. Diikuti oleh Tangerang dan Bogor di peringkat berikutnya yang masing-masing 1,2 juta serangan dan 991 ribu serangan.
Sementara untuk urutan kelima, AwanPintar.id secara spesifik mencatat wilayah kelurahan di Bekasi, yaitu Jatikramat telah menjadi sumber serangan siber dengan melakukan 843 ribu serangan.
"Kelima daerah tersebut berdasarkan agregasi data yang diperoleh AwanPintar.id selama enam bulan pertama di tahun 2023 sebagai daerah paling sering melakukan serangan domestik, meski sebagian dari serangan tersebut pemicunya bisa saja berasal dari negara luar," jelas AwanPintar.id.
AwanPintar.id mengoleksi data tersebut berdasarkan sensor-sensor yang disebar ke seluruh Indonesia. Sensor ini tak hanya mengenali asal serangan, tetapi juga mengetahui jenis serangan yang dilakukan.
Beberapa jenis serangan siber yang tercatat banyak terjadi di Indonesia adalah miss activity, detection of a network scan, serta generic protocol command decode.
AwanPintar.id berdiri di bawah PT Prosperita Sistem Indonesia atau Prosperita Group, kelompok perusahaan yang memiliki kepedulian pada keamanan digital di Indonesia, sejak 2008 lalu. Prosperita Group memfokuskan bisnisnya pada distribusi software keamanan data, sistem, dan jaringan.
(Baca juga: Kemampuan Menerapkan Keamanan Digital Masyarakat Wilayah 3T Lebih Unggul dari Non-3T)