Kemampuan Menerapkan Keamanan Digital Masyarakat Wilayah 3T Lebih Unggul dari Non-3T

Teknologi & Telekomunikasi
1
Cindy Mutia Annur 12/07/2023 14:25 WIB
Perbandingan Skor Indeks Literasi Digital di Wilayah 3T dan Non-3T (2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Kemampuan menerapkan keamanan digital masyarakat Indonesia yang yang tinggal di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) lebih unggul ketimbang masyarakat dari wilayah non-3T.

Hal ini berdasarkan temuan dari laporan survei kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Katadata Insight Center (KIC) bertajuk Status Literasi Digital di Indonesia 2022.

Secara umum indeks literasi digital wilayah 3T pada 2022 mendapatkan skor 3,52 poin. Angka ini sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan skor indeks wilayah non-3T yang sebesar 3,54. 

Berdasarkan pilarnya, pilar Digital Culture atau budaya digital wilayah 3T mendapatkan skor paling tinggi dengan skor 3,80. Angka ini juga sedikit lebih kecil jika dibandingkan dengan pilar yang sama di wilayah non 3T yaitu 3,84.

Lalu, pilar Digital Ethics atau etika digital di wilayah 3T mendapatkan skor 3,55, lebih kecil 3,13 poin dengan wilayah non 3T. Kemudian, pilar Digital Skill atau kemampuan digital wilayah 3T tercatat memiliki skor 3,53 alias unggul tipis 0,01 dari wilayah non 3T. 

Sementara, pilar Digital Safety  atau keamanan digital di wilayah 3T mendapatkan skor terendah dibandingkan pilar lainnya, yaitu 3,20. Sementara non-3T hanya mendapatkan skor 3,12.

“Namun, (skor wilayah 3T) unggul 0,08 poin jika dibandingkan dengan skor non-3T,” kata tim riset. 

Indikator pilar Digital Safety dengan skor tertinggi, yaitu terbiasa membuat password yang aman dengan kombinasi angka, huruf, dan tanda baca (3,54). Sedangkan indikator kemampuan membedakan e-mail yang berisi spam/virus/malware memiliki skor terendah (2,83).

Kementerian Kominfo dan KIC melakukan survei ini terhadap 10.000 pengguna internet berusia 13-70 tahun yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota Indonesia. Proporsi responden laki-laki sebanyak 51%, sedangkan perempuan 49%.

Survei dilaksanakan selama periode Agustus-September 2022 melalui wawancara tatap muka. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan sekitar 0,98% dan interval kepercayaan 95%.

Responden memiliki beragam latar belakang dari ibu rumah tangga, wiraswasta, pekerja, pelajar, petani, dan lain-lainnya. Laporan lengkap mengenai survei ini dapat diakses dan diunduh melalui tautan https://survei.literasidigital.id/.

(Baca juga: Banyak Warga RI Nilai Infrastruktur Internet Meningkat 5 Tahun Terakhir, Bagaimana Wilayah 3T?)

Data Populer
Lihat Semua