Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum bisa menjaga keamanan digital secara mandiri.
Hal ini terlihat dari laporan survei hasil kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Katadata Insight Center (KIC) yang bertajuk Status Literasi Digital di Indonesia 2022.
Menurut laporan tersebut, pada 2022 indeks literasi digital masyarakat Indonesia dalam pilar Digital Safety mencapai 3,12 poin dari skala 1-5. Capaian tersebut hanya meningkat tipis dibanding 2021 yang nilainya 3,1 poin.
Pilar Digital Safety ini mengukur kemampuan individu dalam melindungi data pribadi, mencadangkan data, hingga mengidentifikasi spam/malware/virus di komputer atau gawai pribadi.
Sebanyak 57,2% dari total responden mengaku sudah bisa membuat password yang aman secara mandiri, dengan menggunakan kombinasi angka, huruf, dan tanda baca. Ini menjadi kemampuan keamanan digital yang paling banyak dikuasai masyarakat Indonesia.
Namun, proporsi responden yang bisa melakukan langkah-langkah keamanan digital lain masih sedikit, umumnya di bawah 50%.
Kemampuan keamanan digital yang paling sedikit dikuasai adalah membedakan e-mail berisi spam/virus/malware. Responden yang bisa melakukan hal ini secara mandiri hanya 24,1%, seperti terlihat pada grafik di atas.
Kemudian hanya ada 32,3% responden yang mampu menggunakan aplikasi (apps) untuk menemukan dan menghapus virus di gawainya secara mandiri.
Responden yang tahu cara melakukan report abuse atau melaporkan penyalahgunaan di media sosial secara mandiri hanya 34,3%.
Sementara, responden yang mampu melakukan back-up data secara mandiri hanya 36,4%, dan yang mampu menonaktifkan opsi berbagi lokasi geografis (share-location) di gawai/akun digitalnya secara mandiri hanya 45,3%.
Kementerian Kominfo dan KIC melakukan survei ini terhadap 10.000 pengguna internet berusia 13-70 tahun yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota Indonesia.
Survei dilaksanakan selama periode Agustus-September 2022 melalui wawancara tatap muka. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan sekitar 0,98% dan interval kepercayaan 95%.
Responden memiliki beragam latar belakang dari ibu rumah tangga, wiraswasta, pekerja, pelajar, petani, dan lain-lainnya. Laporan lengkap mengenai survei ini dapat diakses dan diunduh melalui tautan https://survei.literasidigital.id/.
(Baca: Mayoritas Masyarakat Indonesia Masih Ragu Terapkan Budaya Digital)