Menurut survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), basis pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) cenderung lebih mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres), ketimbang eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kalau kita lihat dari segi partai, ini mungkin yang menarik, (pemilih) PKB masih cenderung ke Prabowo," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam konferensi pers daring di YouTube LSI, Rabu (4/10/2023).
Djayadi mengatakan, sebanyak 47,4% responden pemilih PKB mendukung Prabowo. Sementara, pemilih PKB yang memilih Anies 28,2%, dan yang memilih eks Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hanya 22,9%.
Ada pula 1,5% responden pemilih PKB yang tidak tahu atau tidak mengungkapkan capres pilihannya.
Sebelumnya, pada Agustus 2022 PKB berkoalisi dengan Gerindra untuk mengusung Prabowo sebagai bacapres dalam Pemilu 2024.
Namun, pada September 2023 PKB pindah haluan ke koalisi Nasdem dan PKS untuk mengusung pasangan Anies dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
(Baca: Siapa Partai Terkuat di Koalisi Prabowo?)
Hasil survei LSI terbaru juga menemukan, basis pendukung partai-partai lain tampaknya sudah menentukan sosok pemimpin pilihan mereka.
Djayadi mengatakan, basis responden pemilih Gerindra konsisten mendukung Prabowo.
Kemudian basis responden PDIP konsisten mendukung bacapres yang diusungnya, yaitu Ganjar Pranowo, dan basis responden pemilih Nasdem solid mendukung Anies.
Sementara basis responden pemilih Golkar, Demokrat, dan PAN banyak mendukung Prabowo, basis responden PKS paling banyak mendukung Anies, dan basis responden PPP mayoritas mendukung Ganjar.
"Jadi kira-kira itulah komposisi pilihan presiden berdasarkan partai," kata Djayadi.
Survei LSI ini dilakukan selama periode 18-20 September 2023. Responden survei merupakan WNI berusia 17 tahun ke atas yang memiliki hak pilih pada pemilu.
Survei melibatkan 1.206 responden yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak atau random digit dialing (RDD), sudah melalui proses validasi dan screening, dengan tingkat kesalahan (margin of error) sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: 10 Daerah Sebagai Lumbung Suara Terbesar PKB pada Pemilu 2019)