Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor Indonesia sebesar US$ 91,01 miliar pada Januari-Juni 2021. Nilai itu tumbuh 28,36% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 70,9 miliar.
Dari jumlah itu, impor barang baku/penolong tercatat sebesar US$ 69,06 miliar atau naik 30,96% dibandingkan pada semester I-2020. Kontribusi bahan baku/penolong mencapai 75,88% dari total nilai impor sepanjang semester I-2021.
Tumbuhnya impor bahan baku ini bisa menjadi indikasi mulai menggeliatnya sektor industri domestik. Namun, kembali merebaknya penyebaran kasus virus corona Covid-19 hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dapat menghambat pertumbuhan sektor industri pada kuartal ketiga tahun ini.
Adapun, nilai impor barang modal dan barang konsumsi juga mencatatkan kenaikan dalam enam bulan pertama tahun ini. Secara rinci, nilai impor barang konsumsi meningkat 25,55% menjadi US$ 8,79 miliar. Sedangkan, nilai impor barang modal tumbuh 19,68% menjadi US$ 13,16 miliar.
Berdasarkan peranannya, barang konsumsi berkontribusi terhadap 9,66% dari total nilai impor pada Januari-Juni 2021. Sementara, barang modal berkontribusi terhadap 14,46% dari total nilai impor pada periode yang sama.
(Baca: Impor Nonmigas Indonesia dari Tiongkok Tembus Rp 364 Triliun pada Semester I-2021)