Tiongkok masih menjadi negara pemasok utama produk impor nonmigas ke Indonesia. Sepanjang semester pertama tahun ini, nilai impor dari Negeri Panda tersebut mencapai US$ 25,27 miliar atau setara Rp 364 triliun (dengan kurs Rp 14.400/US$). Angka tersebut naik 39,34 persen dari semester pertama tahun sebelumnya senilai US$ 18,14 miliar.
(Baca: Ekspor Nonmigas Indonesia ke Tiongkok Melonjak 66% pada Semester I-2021)
Di urutan kedua, nilai impor Indonesia dari Jepang sebesar US$ 6,56 miliar sepanjang paruh pertama tahun ini, tumbuh 7,69% dari US$ 6,1 miliar pada paruh pertama tahun lalu. Kemudian, impor produk nonmigas Indonesia terbesar ketiga dari Korea Selatan dengan nilai US$ 4,45 miliar, naik 43,87% dari sebelumnya US$ 4,2 miliar.
Adapun nilai impor nonmigas dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) sepanjang semester pertama tahun ini naik 17,83% menjadi US$ 14,46 miliar dibanding semester pertama tahun sebelumnya US$ 12,27 miliar.
Secara total, nilai impor nonmigas Indonesia pada semester I-2021 mencapai US$ 79,47 miliar atau naik 25% dibanding US$ 63,37 miliar pada semester I- 2021. Capaian tersebut sebesar 87,37% dari total impor US$ 91,01 miliar.