Tiongkok masih menjadi negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor nonmigas ke Negeri Tirai Bambu sebesar US$ 21,3 miliar atau setara Rp 307 triliun (kurs Rp 14.400/US$) sepanjang Januari-Juni 2021. Jumlah itu naik 66% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 12,83 miliar.
Kontribusi ekspor nonmigas Indonesia ke Tiongkok selama semester I-2021 sebesar 21,94% dari totalnya yang mencapai US$ 97,06 miliar. Raihan tersebut meningkat dibandingkan enam bulan pertama tahun lalu yang hanya 17,72% dari total ekspor nonmigas sebesar US$ 72,4 miliar.
Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor nonmigas kedua dengan nilai sebesar US$ 11,51 miliar pada semester I-2021. Nilai itu meningkat 34,22% dari Januari-Juni 2020 yang sebesar US$ 8,59 miliar.
Kemudian, nilai ekspor nonmigas ke Jepang tercatat sebesar US$ 7,6 miliar pada Januari-Juni 2021. Angkanya meningkat 21,31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 6,29 miliar.
Sedangkan, nilai ekspor nonmigas ke negara-negara Asia Tenggara sebesar US$ 19,87 miliar pada semester I-2021. Nilai terebut meningkat 28,43% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 15,47 miliar.
(Baca: Nilai Ekspor Indonesia Meningkat 9,52% pada Juni 2021)