56964 mencatat harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan pada hari ini turun 0,26 persen menuju level US$ 17.380 per ton. Penurunan harga ini termasuk yang cukup tinggi dibandingkan rata-rata pergerakan harga dalam sepekan terakhir.
(Baca: Harga Pangan Wilayah Jawa Tengah Selasa (9/7), Berapa Harga Daging Sapi?)
Sepanjang minggu ini, harga komoditas nikel mengalami lonjakan tertinggi pada Senin, 08 Juli 2024 turun 0,26 persen. mengalami penguatan sebesar 3,45 persen dibandingkan posisi awal tahun.
Kondisi saat ini serupa dengan pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan dalam satu hari terakhir yang sedang dalam tren turun.
Seminggu terakhir, pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan tumbuh 1,46 persen dengan rata-rata harga transaksi harian adalah US$ 17,37 ribu per ton. Alhasil sepanjang 2024, harga komoditas nikel telah naik 3,45 persen dari posisi awal tahun yang berada di level US$ 16.800 per ton. Adapun sepanjang tahun ini, nilai perdagangan tertinggi untuk komoditas komoditas nikel pernah ditransaksikan di harga US$ 21.650 per ton yang terjadi pada Senin, 20 Mei 2024.
Secara tahunan, rata-rata perdagangan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan dalam lima tahun terakhir dalam tren naik. Sementara itu, untuk pantauan harga secara bulanan, transaksi dalam 12 bulan terakhir cenderung turun. Tertinggi, harga rata-rata bulanan komoditas komoditas nikel pernah tercatat yakni pada Agustus 2023 diharga US$ 20,73 ribu per ton.
(Baca: Harga Minyak Goreng Kemasan di Sumatera Selatan Tiga Bulan Terakhir Turun 0,12%)
Melansir berita Katadata sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memproyeksikan nilai ekspor turunan nikel dapat mencapai US$60 miliar atau sekitar Rp927,84 triliun pada 2025. Hal tersebut disebabkan oleh hilirisasi nikel menjadi mobil listrik atau EV. Pada 2022, nilai ekspor nikel dan turunannya mencapai US$ 34,28 miliar atau Rp 530,1 triliun.