Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menclok di level Rp65 pada penutupan perdagangan Selasa (17/10/2023).
Nilainya turun 1,5% dibanding awal pekan ini, merosot 29,8% dibanding sebulan lalu (month-on-month), dan anjlok 68,4% dibanding setahun lalu (year-on-year).
(Baca: Harga Saham GOTO Anjlok ke Rp67, Level Terendah Sejak IPO)
Harga saham GOTO pada Selasa (17/10/2023) bahkan menjadi level terendah sejak awal mereka melantai di bursa.
Saat penawaran perdana atau initial public offering (IPO) pada 11 April 2022, saham GOTO berharga Rp338 per lembar.
Anjloknya harga ini tentu berdampak pada para pemegang sahamnya, terutama mereka yang mengoleksi saham GOTO dalam porsi besar.
Berdasarkan laporan keterbukaan informasi mereka, komposisi kepemilikan saham GOTO terbesar saat ini dipegang oleh Taobao China Holding Limited.
Taobao adalah perusahaan penyedia layanan belanja online Tiongkok, bagian dari Alibaba Group. Sampai 30 September 2023, Taobao tercatat menguasai 8,84% saham GOTO.
Di bawahnya ada SVF GT Subco (Singapore) dan GoTo Peopleverse Fund dengan porsi kepemilikan masing-masing 7,73% dan 5,92%.
Kemudian di jajaran direksi dan komisaris, saham GOTO terbesar dipegang oleh William Tanuwijaya, yakni 1,76% per 30 September 2023.
Namun, pada 13 Oktober 2023 William Tanuwijaya sudah melepas 332 juta saham GOTO, sehingga kepemilikannya tersisa 1,72%, masih terbesar di kalangan direksi dan komisaris mereka.
Di luar tiga badan usaha asing pemilik terbesar, direksi, dan komisaris tersebut, sekitar 74,24% saham GOTO dimiliki secara tersebar oleh pemegang saham lainnya.
Secara keseluruhan, porsi saham GOTO yang dimiliki pihak pengendali per 30 September 2023 mencapai 5,95%, sedangkan non-pengendali 94,05%.
(Baca: Transaksi Tokopedia Turun Karena Pangkas Diskon, Bagaimana Bisnis GoTo Lainnya?)