Presiden Prabowo telah meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada Senin (24/2/2025). Lembaga ini nantinya akan mengelola aset seluruh badan usaha milik negara (BUMN).
Sebagai langkah awal, pemerintah akan memasukkan sejumlah BUMN ke bawah pengelolaan Danantara mulai Maret 2025, di antaranya Bank Mandiri, BRI, dan BNI.
>
(Baca: Danantara Meluncur, Langsung Masuk Top 10 SWF Global)
Hal ini sempat memicu kekhawatiran masyarakat, hingga muncul seruan di media sosial yang mengajak nasabah bank BUMN untuk menarik dana simpanan mereka.
Seruan tersebut dilatarbelakangi isu bahwa Danantara akan menggunakan dana nasabah bank BUMN sebagai modal investasi.
Namun, isu itu dibantah Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara Rosan Roeslani. Ia menyatakan dana investasi BPI Danantara bersumber dari dividen tahunan BUMN, bukan dana publik ataupun dana operasional.
"Jadi investasi di level Danantara ini bukan kami ambil dari misalnya operasional BUMN, bukan, salah. Ini pengertian yang benar-benar salah," kata Rosan, dilansir Katadata.co.id, Kamis (27/2/2025).
Adapun 3 bank BUMN yang akan masuk BPI Danantara ini mengelola dana nasabah yang besar. Jika digabung, nilainya mencapai hampir Rp3.870 triliun.
Berikut rincian dana nasabah di Bank Mandiri, BRI, dan BNI pada akhir 2024:
Bank Mandiri:
- Giro: Rp605,76 triliun
- Tabungan: Rp665,45 triliun
- Deposito: Rp427,69 triliun
- Total: Rp1.698,90 triliun
BRI:
- Giro: Rp374,55 triliun
- Tabungan: Rp544,43
- Deposito: Rp446,47 triliun
- Total: Rp1.365,45 triliun
BNI:
- Giro: Rp305,73 triliun
- Tabungan: Rp257,54 triliun
- Deposito: Rp242,23 triliun
- Total: Rp805,51 triliun
(Baca: Harga Saham Bank BUMN Melemah Setahun Terakhir)