Pada 2024 sebanyak 88,59% rumah tangga Indonesia menggunakan liquified petroleum gas (LPG) dan gas kota/biogas sebagai bahan bakar utama untuk memasak.
Data ini tercatat dalam Statistik Kesejahteraan Rakyat 2024 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
(Baca: Konsumsi LPG Indonesia Naik pada 2023, Tertinggi Sedekade)
Dalam laporan tahun 2024 tersebut BPS tidak memisahkan antara data rumah tangga pengguna LPG dan pengguna gas kota/biogas.
Namun, dalam Statistik Kesejahteraan Rakyat 2023, BPS sempat mencatat proporsi rumah tangga pengguna LPG mencapai 85,96%, sedangkan pengguna gas kota/biogas hanya 0,95%.
BPS juga tidak memerinci berapa banyak rumah tangga pengguna LPG 3 kilogram (bersubsidi) dan LPG 5,5 kilogram ke atas (non-subsidi).
Kendati begitu, sebagian besar tampaknya menggunakan LPG bersubsidi, karena BPS mencatat pada 2024 hanya ada 7,99% rumah tangga yang memiliki tabung LPG 5,5 kilogram ke atas.
(Baca: Produksi Minim, Indonesia Bergantung pada LPG Impor)