Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase desa di Riau yang sebagian besar keluarga menggunakan LPG 3 kg untuk memasak mencapai 99,95 persen pada tahun 2024.
Angka ini menunjukkan peningkatan sedikit sebesar 0,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun jika dilihat dari data historis lima tahun terakhir, terjadi fluktuasi. Pada tahun 2019, persentase penggunaan LPG 3 kg sempat mengalami penurunan sebesar 4,44 persen. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2020 dengan pertumbuhan 4,93 persen. Rata-rata pertumbuhan selama tiga tahun terakhir menunjukkan angka positif, meski dengan fluktuasi, mengindikasikan bahwa program penggunaan LPG 3 kg di Riau terus mengalami peningkatan secara bertahap.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Informasi dan Komunikasi Periode 2013-2024)
Secara keseluruhan, dalam lima tahun terakhir, Riau menunjukkan kinerja yang cukup baik dalam implementasi penggunaan LPG 3 kg. Peringkat Riau di tingkat pulau juga mengalami fluktuasi, namun tetap berada di posisi yang cukup baik. Pada tahun 2024, Riau menduduki peringkat ke-4 di Pulau Sumatera.
Dibandingkan provinsi lain di Sumatera, Riau berada di bawah Sumatera Selatan (99,97 persen), Lampung (99,96 persen), dan Bengkulu (99,87 persen) untuk persentase penggunaan LPG 3 kg. Secara nasional, Riau berada di peringkat ke-11. Posisi ini menunjukkan bahwa Riau masih perlu meningkatkan upaya untuk mencapai tingkat penggunaan LPG 3 kg yang lebih tinggi dibandingkan provinsi lain.
Kenaikan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2020 dengan pertumbuhan 4,93 persen, yang menunjukkan adanya upaya signifikan dalam meningkatkan penggunaan LPG 3 kg di desa-desa Riau pada tahun tersebut. Sebaliknya, penurunan terendah terjadi pada tahun 2019 dengan penurunan -4,44%. Anomali penurunan ini perlu menjadi perhatian untuk dianalisis lebih lanjut faktor-faktor penyebabnya.
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan menempati posisi yang cukup baik dalam penggunaan LPG 3 kg, dengan persentase mencapai 99,97 persen dan menduduki peringkat ke-2 di Pulau Sumatera. Pertumbuhan yang stabil dari tahun ke tahun menunjukkan komitmen yang kuat dalam program ini. Rata-rata pertumbuhan yang positif mengindikasikan bahwa Sumatera Selatan berhasil mempertahankan dan meningkatkan penggunaan LPG 3 kg di masyarakatnya. Peringkat ke-8 secara nasional semakin mengukuhkan posisi Sumatera Selatan sebagai salah satu provinsi yang berhasil dalam implementasi program ini.
Jawa Barat
Jawa Barat juga menunjukkan performa yang solid dalam penggunaan LPG 3 kg, dengan persentase mencapai 99,97 persen, sama dengan Sumatera Selatan. Jawa Barat berada di peringkat ke-4 di Pulau Jawa, menunjukkan bahwa meskipun memiliki populasi yang besar, Jawa Barat mampu menjaga tingkat penggunaan LPG 3 kg yang tinggi. Pertumbuhan yang stabil dan konsisten dari tahun ke tahun mengindikasikan bahwa program ini berjalan efektif di Jawa Barat. Peringkat ke-8 secara nasional menunjukkan keberhasilan Jawa Barat dalam implementasi program penggunaan LPG 3 kg.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sumatera Utara Periode 2018-2023)
Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan menunjukkan kinerja yang baik dalam penggunaan LPG 3 kg, dengan persentase mencapai 99,97 persen dan menduduki peringkat pertama di Pulau Sulawesi. Hal ini menunjukkan bahwa Sulawesi Selatan menjadi yang terdepan dibandingkan provinsi lain di Sulawesi dalam hal penggunaan LPG 3 kg. Pertumbuhan yang stabil dari tahun ke tahun mengindikasikan komitmen yang kuat dalam meningkatkan penggunaan LPG 3 kg di masyarakat. Dengan menduduki peringkat ke-8 secara nasional, Sulawesi Selatan menunjukkan keberhasilan dalam implementasi program ini.
Lampung
Lampung mencatatkan persentase penggunaan LPG 3 kg sebesar 99,96 persen, menempatkannya pada peringkat ke-3 di Pulau Sumatera. Meskipun pertumbuhan sedikit melambat dibandingkan tahun sebelumnya, Lampung tetap menunjukkan komitmen yang baik dalam program ini. Lampung menduduki peringkat ke-10 secara nasional menunjukkan bahwa program ini berjalan efektif dan memberikan kontribusi positif terhadap penggunaan energi bersih di masyarakat.
Jawa Timur
Jawa Timur mencatatkan persentase penggunaan LPG 3 kg sebesar 99,92 persen, menempatkannya pada peringkat ke-5 di Pulau Jawa. Pertumbuhan yang stabil dari tahun ke tahun menunjukkan komitmen yang baik dalam program ini. Jawa Timur menempati peringkat ke-12 secara nasional menunjukkan bahwa program ini berjalan efektif dan memberikan kontribusi positif terhadap penggunaan energi bersih di masyarakat.
Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan mencatatkan persentase penggunaan LPG 3 kg sebesar 99,90 persen, menempatkannya pada peringkat pertama di Pulau Kalimantan. Hal ini menunjukkan bahwa Kalimantan Selatan menjadi yang terdepan dibandingkan provinsi lain di Kalimantan dalam hal penggunaan LPG 3 kg. Kalimantan Selatan berada di urutan ke-13 nasional. Pertumbuhan yang relatif stabil dari tahun ke tahun mengindikasikan komitmen yang baik dalam meningkatkan penggunaan LPG 3 kg di masyarakat.
Bengkulu
Bengkulu menunjukkan persentase penggunaan LPG 3 kg sebesar 99,87 persen, menempatkannya pada peringkat ke-5 di Pulau Sumatera. Meskipun mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, Bengkulu tetap menunjukkan komitmen yang baik dalam program ini. Rata-rata pertumbuhan dari tahun ke tahun relatif stabil, menunjukkan bahwa program ini berjalan dengan baik di Bengkulu. Dengan peringkat ke-14 secara nasional, Bengkulu masih memiliki potensi untuk meningkatkan penggunaan LPG 3 kg di masa mendatang.
Banten
Banten mencatatkan persentase penggunaan LPG 3 kg sebesar 99,87 persen, menempatkannya pada peringkat ke-6 di Pulau Jawa. Banten berada di urutan ke-14 nasional. Banten masih memiliki potensi untuk meningkatkan penggunaan LPG 3 kg di masa mendatang. Pertumbuhan yang relatif stabil dari tahun ke tahun mengindikasikan komitmen yang baik dalam meningkatkan penggunaan LPG 3 kg di masyarakat.