Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), total kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia pada 2023 mencapai 91.165 megawatt (MW).
Angka tersebut mencakup kapasitas pembangkit milik PLN dan swasta, baik yang berbasis energi fosil maupun energi baru terbarukan (EBT).
(Baca: Investasi EBT Turun pada 2023, Migas dan Minerba Naik)
Total kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia pada 2023 sudah tumbuh 72% dibanding sedekade lalu.
Pertumbuhan paling pesat dialami pembangkit listrik EBT. Pada 2014 kapasitas terpasangnya baru 6.685 MW, lantas pada 2023 naik 103% menjadi 13.562 MW.
Kapasitas tersebut mencakup pembangkit EBT baik yang berada dalam jaringan PLN (on grid) maupun yang di luar jaringan atau beroperasi secara mandiri (off grid).
Kendati pertumbuhannya paling pesat, porsi pembangkit EBT masih rendah, hanya 15% dari total kapasitas terpasang pembangkit listrik nasional pada 2023.
Porsi terbesar diambil pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menguasai 55% dari total kapasitas terpasang pada 2023.
PLTU juga memiliki pertumbuhan pesat dengan peningkatan kapasitas 98% selama 2014-2023.
Dalam periode sama, kapasitas pembangkit listrik tenaga gas/gas uap/mesin gas (PLTG/GU/MG) tumbuh 54%, dan berkontribusi 25% terhadap total kapasitas terpasang pada 2023.
Sementara pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) menyusut 25,3%, dan berkontribusi 5% terhadap total kapasitas terpasang pada 2023.
(Baca: Indonesia Mau Tambah Pembangkit Listrik, Mayoritas PLTU)