Harga bahan bakar minyak (BBM) di berbagai negara mengalami peningkatan, seiring dengan naiknya harga minyak dunia. Di tengah situasi ini Rusia menawarkan minyak yang harganya lebih murah dari harga pasaran internasional.
Hal ini terlihat dari harga minyak mentah Urals yang konsisten berada di bawah harga Brent selama periode 1-26 Agustus 2022, seperti tergambar pada grafik di atas.
Urals adalah patokan harga minyak mentah asal Rusia. Sedangkan Brent adalah acuan harga minyak mentah dunia yang digunakan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) atau organisasi negara pengekspor minyak asal Timur Tengah, Afrika, sampai Amerika.
Berdasarkan data Trading Economics, pada 26 Agustus 2022 harga minyak mentah Urals berada di level US$80,77 per barel. Penawaran tersebut lebih rendah sekitar 20% dari harga minyak mentah Brent yang mencapai US$102 per barel pada tanggal sama.
Adapun menurut laporan Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA), sampai Agustus 2022 minyak murah Rusia ini paling banyak dibeli oleh Tiongkok, India, serta beberapa negara Eropa seperti Belanda, Jerman, Polandia, dan Italia.
Kini sejumlah negara lain di kawasan Asia, seperti Bangladesh, juga berminat membeli minyak murah Rusia demi menekan kenaikan harga BBM di dalam negerinya.
"Akibat perang Rusia-Ukraina, rakyat menderita karena kenaikan harga minyak global. India dan negara-negara lain membeli minyak dari Rusia, jadi kami harus melihat apakah kami dapat ikut membeli (dari Rusia)," kata Perdana Menteri Bangladesh, dilansir Nikkei Asia, Sabtu (27/8/2022).
(Baca: Sumber Dana Putin, Ini Negara Pembeli Minyak Rusia Terbesar Selama Perang)