Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau nasional sebesar 5,53% pada Agustus 2022 dibanding Desember 2021 (year-to-date/ytd). Sedangkan jika dibanding posisi Agustus 2021, inflasinya mencapai 7,73% (year-on-year/yoy).
Inflasi subkelompok pengeluaran makanan menjadi yang terbesar seperti terlihat grafik, yakni mencapai 5,85% (ytd) dan sebesar 8,25% (yoy). Diikuti subkelompok rokok dan tembakau yang mengalami inflasi 5,8% (ytd) dan sebesar 7,82% (yoy).
Laju inflasi dua subkelompok tersebut melampaui inflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau nasional.
Sementara inflasi subkelompok minuman berakohol sebesar 3,87% (ytd) dan sebesar 4,99% (yoy), serta subkelompok minuman yang tidak berakohol sebesar 2,45% (ytd) dan sebesar 3,04% (yoy).
Secara umum, pada Agustus 2022 terjadi deflasi sebesar 0,21% (month to month/m-to-m). Namun, sepanjang 8 bulan pertama tahun ini masih terjadi inflasi sebesar 3,63% (ytd) dan juga terjadi inflasi sebesar 4,69% (yoy) dalam setahun terakhir.
(Baca: Inflasi Makanan Capai 9,1% (YoY) pada Juni 2022)