Nilai perekonomian Indonesia berdasarkan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp20,89 kuadriliun pada 2023.
Nilai tersebut paling banyak berasal dari industri pengolahan atau manufaktur, dengan nominal Rp3,9 kuadriliun (18,67%). Artinya, sektor industri ini merupakan penopang utama perekonomian domestik.
Namun, industri pengolahan belum mampu menjadi lokomotif pertumbuhan. Hal ini tercermin dari tingkat pertumbuhan industri pengolahan yang selalu lebih rendah dibanding pertumbuhan PDB nasional.
Pada 2023 sektor industri pengolahan hanya tumbuh 4,64%, di bawah pertumbuhan PDB nasional yang mencapai 5,05%.
Tren serupa juga terjadi dalam satu dasawarsa terakhir, seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,05% pada Kuartal II 2024)
Untuk menaikkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia, dibutuhkan dorongan yang kuat dari sektor industri pengolahan selaku kontributor terbesar bagi PDB.
Tetapi, kontribusi industri pengolahan terhadap PDB malah mengalami tren penurunan dalam sedekade terakhir.
Pada 2014 industri pengolahan masih mampu berkontribusi 22,08% terhadap PDB nasional. Namun, setelah itu kontribusinya menurun hingga menjadi 18,67% pada 2023.
Berikut rincian kontribusi per sektor usaha terhadap PDB nasional pada 2023, diurutkan dari yang terbesar:
- Industri Pengolahan: 18,67%
- Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor: 12,94%
- Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan: 12,53%
- Pertambangan dan Penggalian: 10,52%
- Konstruksi: 9,92%
- Transportasi dan Pergudangan: 5,89%
- Informasi dan Komunikasi: 4,23%
- Jasa Keuangan dan Asuransi: 4,16%
- Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib: 2,95%
- Jasa Pendidikan: 2,79%
- Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum: 2,52%
- Real Estate: 2,42%
- Jasa lainnya: 1,94%
- Jasa Perusahaan: 1,83%
- Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial: 1,21%
- Pengadaan Listrik dan Gas: 1,04%
- Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang: 0,06%
(Baca: Perusahaan Lakukan Efisiensi, Indeks Manufaktur RI Masih Lesu)