Menurut laporan Indeks Demokrasi 2021 yang dirilis The Economist Intelligence Unit (EIU), Afghanistan merupakan negara dengan indeks demokrasi paling rendah atau paling otoriter di Asia.
Dalam rentang skala 0-10, Afghanistan dinilai memiliki indeks demokrasi dengan skor 0,32.
Berikut rincian 10 negara dengan indeks demokrasi terendah di Asia tahun 2021:
- Afghanistan: skor 0,32
- Myanmar: skor 1,02
- Korea Utara: skor 1,08
- Suriah: skor 1,43
- Turkmenistan: skor 1,66
- Laos: skor 1,77
- Tajikistan: skor 1,94
- Yaman: skor 1,95
- Iran: skor 1,95
- Arab Saudi: skor 2,08
Afghanistan yang dipimpin oleh Taliban menyatakan bahwa mereka hanya menerapkan sistem syariat Islam, dan tidak akan menerapkan sistem demokrasi di negara tersebut.
Sementara Myanmar menempati urutan kedua dengan skor indeks demokrasi sebesar 1,02. Negara yang sedang mengalami konflik berkepanjangan akibat kudeta hasil pemilihan umum ini masih berada di situasi yang penuh pengekangan.
Dalam penilaiannya, EIU mengklasifikasikan negara-negara ke dalam empat kategori rezim, yaitu demokrasi penuh (full democracy), demokrasi cacat (flawed democracy), rezim hibrida (hybrid regime), dan rezim otoriter (authoritarian).
Seluruh negara yang disebutkan di atas dikelompokkan sebagai rezim otoriter, dengan ciri-ciri pluralisme politik yang sangat dibatasi, pemilihan umum yang tidak bebas dan tidak adil, ketidakpedulian terhadap pelanggaran dan kebebasan sipil, media yang dikendalikan oleh penguasa, serta tidak ada peradilan yang independen.
(Baca Juga: Indeks Demokrasi Dunia 2021, Indonesia Masih Dinilai Lemah)