Belum banyak perempuan di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) yang bisa duduk di parlemen atau badan legislatif negaranya. Ini sejurus dengan temuan yang dicukil dari gender data portal Bank Dunia (World Bank).
Keterwakilan perempuan negara-negara ASEAN, seperti Indonesia, Singapura, Filipina, Vietnam, Laos, Malaysia, Myanmar, Kamboja, Filipina, Thailand, dan Timor Leste, belum sampai 50%.
Tertinggi ada di Timor Leste dengan torehan 38,5% dari total kuota kursi parlemen negaranya. Disusul Singapura sebesar 29,5%. Tipis di bawahnya ada Filipina, yakni 28%.
Selanjutnya ada Laos dengan torehan 27,5% dan Vietnam 26,7%. Indonesia, baru bisa menorehkan 20,3%.
Bank Dunia menyebut, keterwakilan itu bisa berupa majelis tunggal atau lebih rendah yang dipegang oleh perempuan.
"Proporsi kursi yang diduduki perempuan di Indonesia telah meningkat sejak 2010. Angka saat ini mirip dengan angka rata-rata di negara berpendapatan menengah ke bawah," tulis Bank Dunia.
Negara ASEAN yang paling kecil persentase keterwakilan perempuannya adalah Brunei Darussalam dengan torehan 9,1% saja.
Berikut daftar lengkap proporsi keterwakilan perempuan negara di ASEAN pada 2020:
- Timor Leste 38,5%
- Singapura 29,5%
- Filipina 28%
- Laos 27,5%
- Vietnam 26,7%
- Indonesia 20,3%
- Kamboja 20%
- Myanmar 16,8%
- Thailand 15,7%
- Malaysia 14,9%
- Brunei Darussalam 9,1%
(Baca juga: Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Laki-laki dan Perempuan di Negara ASEAN, Berapa Capaian Indonesia?)