Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) Indonesia terus menurun dalam 50 tahun terakhir.
TFR adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh seorang perempuan selama masa reproduksinya.
(Baca: 55% Pasangan Usia Subur Berupaya Cegah Kehamilan pada 2022)
Pada 1971 angka kelahiran total atau TFR nasional masih 5,61. Artinya, ketika itu rata-rata perempuan melahirkan antara 5 sampai 6 orang anak dalam masa suburnya.
Kemudian angkanya berangsur-angsur menyusut hingga mencapai 2,18 pada 2020, rekor terendah baru.
Menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, penyusutan angka kelahiran ini salah satunya dipengaruhi oleh penggunaan alat kontrasepsi.
"Penurunan TFR terjadi karena pemakaian kontrasepsi, sehingga Indonesia sekarang berhasil mencapai TFR 2,18," kata Hasto, disiarkan Antara (28/9/2023).
"Persentase pemakaian kontrasepsi modern kita tertinggi di tahun 2022-2023. Sejak tahun 2017 belum pernah angka mCPR [pemakaian kontrasepsi modern] kita mencapai angka 59. Waktu pandemi hanya turun sedikit dari 57,9 menjadi 57, dan sekarang menjadi 59,4," ujarnya.
(Baca: Suntikan Jadi Metode KB Terbanyak Pemuda yang Menikah 2023)